
Tajamnews – Israel resmi mengonfirmasi telah melancarkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah target strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pusat produksi rudal. Operasi militer yang diberi nama “Rising Lion” ini diumumkan pada Jumat (13/6/25), dan disebut sebagai langkah untuk menggagalkan ambisi Iran mengembangkan senjata nuklir.
Dalam waktu kurang dari lima jam, lebih dari 200 jet tempur Israel menggempur wilayah Iran dalam serangan terkoordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak konflik besar pada 2021.
Serangan terhadap fasilitas Nuklir Iran juga dikonfirmasi oleh IDF yang dibagikan pada akun media sosial X pada Jumat (13/6/25), dalam postingan itu Pihak IDF menuliskan.
“Jet tempur IAF, yang dipandu oleh intelijen yang akurat, menyerang situs pengayaan uranium rezim Iran di daerah Natanz semalam. Ini adalah situs pengayaan uranium terbesar di Iran, yang telah beroperasi selama bertahun-tahun untuk mencapai kemampuan senjata nuklir dan menampung infrastruktur yang dibutuhkan untuk memperkaya uranium ke tingkat kelas militer.
Sebagai bagian dari serangan tersebut area bawah tanah di lokasi tersebut rusak. Area ini berisi aula pengayaan bertingkat dengan sentrifus, ruang listrik, dan infrastruktur pendukung tambahan.
Selain itu, infrastruktur penting yang memungkinkan operasi berkelanjutan lokasi tersebut dan upaya berkelanjutan rezim Iran untuk memperoleh senjata nuklir menjadi sasaran.
Kami akan terus beroperasi untuk mencegah Rezim Iran memperoleh senjata nuklir.” Tulis pada keterangan akun X Militer Israel @IDF.
Selain itu, pada akun X @IDF, juga mengonfirmasi telah berhasil mengeleminasi pejabat tinggi Iran dalam serangan udara yang dilancarkan pada Jumat (13/6/2025).
“Kami sekarang dapat mengonfirmasi bahwa Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Panglima IRGC dan Panglima Komando Darurat Iran semuanya terbunuh dalam serangan Israel di Iran oleh lebih dari 200 jet tempur.” Tulis pada keterangan Akun X @IDF. (T)
