TAJAMNEWS – Tiga mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) dilaporkan hanyut di Sungai Biseang Labboro (Bislab), Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, pada Kamis sore (23/1). Hingga Kamis malam, Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban yang masih hilang.
Berdasarkan informasi awal, ketiga korban merupakan mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Unhas. Dua di antaranya adalah perempuan dan satu laki-laki. Salah satu korban perempuan yang telah teridentifikasi adalah Jean Eclezia, warga Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.
Hingga berita ini diterbitkan, dua korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dari informasi yang dihimpun, Korban pertama yang ditemukan yaitu Jean Eclezia, ditemukan dalam kondisi tersangkut di jembatan belakang rumah warga. Tak lama kemudian, korban laki-laki, Resky Rahim, juga berhasil ditemukan . Keduanya segera dievakuasi oleh Tim SAR gabungan dan dibawa ke RSUD dr. Lapalaloi, Kabupaten Maros, untuk penanganan lebih lanjut.
Proses pencarian terus dilanjutkan untuk menemukan korban ketiga yang masih belum ditemukan.
Adapun identitas ketiga korban adalah:
• Jean Eclezia, 19 tahun
• Syadza, 19 tahun
• Resky Rahim, 21-22 tahun
Hingga kini Tim SAR gabungan bersama pihak terkait terus bekerja keras untuk memastikan seluruh korban dapat ditemukan.
Biseang Labboro (Bislab):
Terletak di Desa Samangki, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Biseang Labboro atau Bislab adalah destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam serta kisah legenda unik. Nama “Biseang Labboro,” yang berarti “kapal yang tenggelam,” berasal dari legenda setempat tentang sebuah perahu yang berubah menjadi batu besar. Kawasan ini dikelilingi oleh hutan rindang, tebing karst menjulang, dan aliran sungai jernih, menjadikannya lokasi ideal untuk berkemah, panjat tebing, atau sekadar bersantai menikmati alam.
Akses menuju Bislab cukup mudah, hanya sekitar satu jam dari Kota Makassar. Pengunjung juga dimanjakan dengan fasilitas sederhana seperti area berkemah, tempat makan, dan jembatan untuk menjelajah kawasan. Dengan perpaduan keindahan alam dan cerita budaya, Bislab menjadi pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin merasakan petualangan sekaligus ketenangan di tengah alam Sulawesi Selatan.(Tyo)
