
Tajamnews – Puluhan ribu warga Korea Selatan memadati kompleks Gedung Majelis Nasional di Yeouido, Seoul, Sabtu (7/12/24) malam hari. Para warga Korea Selatan menggelar demo besar-besaran untuk mendukung pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol, yang tengah menghadapi kontroversi terkait pengumuman darurat militer baru-baru ini. Aksi tersebut diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, yaitu serikat buruh seperti Konfederasi Serikat Buruh Korea (KCTU), mahasiswa, hingga masyarakat umum dengan perkiraan massa mencapai lebih dari 45.000 orang.
Kehadiran anak-anak muda di tengah aksi menarik perhatian publik. Ini disebabkan karena ada hal menarik yang berbeda dari biasanya. Sebagian besar dari mereka membawa atribut komunitas penggemar K-Pop yaitu sebuah lightstick, dari grup idola mereka. Lighstick adalah aksesoris konser yang dapat digenggam dan memiliki lampu di bagian atasnya dan biasanya di bawa ketika menghadiri konser seorang artis. Tiap lighstick berbeda dan dikustomisasi sehingga menjadi ciri khas dari tiap artis dan komunitas penggemarnya.
Melalui rekaman video yang di unggah oleh akun X @nohchic1, ratusan lightstick terlihat bersinar dalam berbagai warna di malam hari, berasal dari fandom artis K-Pop terkenal seperti BTS, NCT, Seventeen, Aespa, TXT, SHINee, Ateez, dan banyak grup lainnya.
Selain membawa atribut khas K-Pop, para demonstran muda ini juga menyanyikan lagu-lagu dari grup favorit mereka, menciptakan suasana unik yang menyatukan seni budaya pop dengan tuntutan politik.
Aksi damai bernuansa K-Pop ini mendapat banyak pujian baik dari masyarakat Korea Selatan maupun komunitas internasional melalui media sosial. Mereka memuji bagaimana anak muda menggunakan kreativitas dan identitas budaya mereka untuk menyuarakan aspirasi politik.
Adapun, kemarahan publik Korea Selatan memuncak setelah Presiden Yoon Suk Yeol pada Selasa, 3 Desember 2024 lalu mengumumkan keadaan darurat militer. Meski Presiden Yoon telah mencabut keputusan tersebut 6 jam setelah pengumuman, gelombang unjuk rasa terus berlanjut. Para pengunjuk rasa dan oposisi politik mendesak agar Presiden Yoon Suk Yeol segera turun dari jabatan karena diduga melakukan pelanggaran konstitusi.
