Bumi Alami Aphelion, Suhu Dingin di Awal Juli Jadi Sorotan

0
Bumi Alami Aphelion, Suhu Dingin di Awal Juli Jadi Sorotan (Gambar Ilustrasi)
banner-700x100

TajamNews – Fenomena astronomi menarik kembali terjadi di pertengahan tahun ini. Memasuki awal Juli 2025, banyak masyarakat di berbagai wilayah Indonesia mengeluhkan cuaca yang terasa jauh lebih dingin dari biasanya, terutama pada malam hingga pagi hari.

Ternyata, hal tersebut berkaitan dengan fenomena aphelion, yaitu saat Bumi berada di titik terjauh dari Matahari dalam orbit tahunannya. Meskipun terdengar mengkhawatirkan, fenomena ini merupakan kejadian alamiah yang rutin terjadi setiap tahun dan tidak berdampak besar secara langsung terhadap kehidupan manusia.

Jarak Bumi dengan Matahari saat aphelion mencapai sekitar 152,1 juta kilometer, atau lebih jauh sekitar 5 juta kilometer dibandingkan saat perihelion—yakni ketika Bumi berada di titik terdekat dengan Matahari—yang biasanya terjadi pada awal Januari.

Peristiwa aphelion terjadi karena orbit Bumi berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna. Akibatnya, jarak antara Bumi dan Matahari terus berubah sepanjang tahun. Fenomena ini juga menjadi bukti nyata dari hukum kedua Kepler mengenai pergerakan planet.

Dampak Aphelion bagi Bumi

Meskipun tidak menyebabkan perubahan ekstrem, aphelion dapat memberikan beberapa dampak ringan, seperti:

Baca Juga  Prabowo Kirim Buket Bunga Anggrek untuk Ulang Tahun ke-64 Jokowi

• Penurunan suhu udara di beberapa wilayah, terutama di belahan Bumi selatan yang sedang mengalami musim dingin.

• Perbedaan durasi siang dan malam, bergantung pada posisi geografis suatu wilayah.

• Perubahan tekanan udara dan pola angin, yang bisa memengaruhi cuaca harian.

• Penurunan efektivitas sinar matahari, yang berdampak kecil pada sektor pertanian, terutama tanaman yang sensitif terhadap intensitas cahaya.

Meski demikian, dampak-dampak ini bersifat sangat halus dan umumnya tidak dirasakan secara signifikan oleh kebanyakan orang.

Cara Menyesuaikan Diri saat Aphelion

Karena aphelion merupakan bagian dari siklus tahunan Bumi yang wajar, tidak dibutuhkan langkah khusus untuk mengatasinya. Namun, penyesuaian gaya hidup sederhana tetap bisa dilakukan agar tubuh tetap nyaman, terutama bila suhu udara terasa lebih dingin:

• Kenakan pakaian hangat, terutama saat malam dan dini hari.

• Konsumsi makanan bergizi dan hangat untuk menjaga daya tahan tubuh.

• Pantau prakiraan cuaca lokal guna mengantisipasi perubahan suhu atau pola angin.

• Bagi petani, disarankan lebih memperhatikan intensitas cahaya matahari dan kelembapan, serta menyesuaikan jadwal tanam jika diperlukan.

Baca Juga  Titiek Puspa Tutup Usia, Jokowi: Indonesia Kehilangan Tokoh Inspiratif Seni dan Budaya

Fenomena ini juga menjadi kesempatan penting untuk meningkatkan literasi sains masyarakat, khususnya dalam memahami hubungan antara posisi Bumi dan Matahari serta dampaknya terhadap iklim dan kehidupan sehari-hari.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak mengaitkan aphelion dengan isu-isu mistis atau bencana. Peristiwa ini adalah bagian alami dari perjalanan Bumi mengelilingi Matahari yang telah terjadi selama jutaan tahun.(T)

banner-700x100