

TajamNews – Suasana acara Abdi Nagri Nganjang Ka Warga di Desa SukamandiJaya, Subang, pada Rabu malam, 28 Mei 2025, mendadak panas!
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terlihat geram saat sekelompok orang membentangkan spanduk “Selamatkan Persikas” sambil meneriakkan yel-yel.
Aksi tersebut terjadi di tengah momen penuh haru dan empati, yang dihadiri ribuan warga dan sejumlah pejabat daerah.
Tanpa ragu, KDM langsung menegur keras.
“Ini bukan forum Persikas! Ini forum saya dengan rakyat!” tegasnya.
Ia pun meminta spanduk segera diturunkan dan menegaskan bahwa urusan Persikas tempatnya di Lapangan dan bukan urusannya.
“Ada orang menderita diselamatkan, kamu teriak Persikas!” katanya dengan nada tinggi.
KDM tidak menerima aksi tersebut hingga meminta untuk mencari orang-orang yang terlibat.
Dedi Mulyadi Klarifikasi Alasan Marah di Subang
Melalui video di akun Instagram-nya @dedimulyadi71 pada Kamis, 29 Mei 2025, Dedi Mulyadi menjelaskan alasan kemarahannya terhadap sekelompok orang saat itu.
Ia menyebut kemarahan itu muncul karena adanya sikap tidak sopan di tengah momen haru yang seharusnya penuh empati.
“Saya marah karena ada sekelompok orang yang tidak memiliki adab,” ujarnya.
Menurutnya, saat itu tengah dibagikan kisah seorang ibu dengan empat anak yang bertahan hidup dari memungut botol bekas, namun justru terdengar yel-yel dari suporter yang dianggap tak menghargai suasana.
Dedi menilai, tindakan itu tidak beradab dan tidak pada tempatnya.
Ia pun menutup penjelasannya agar kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran bersama, meski menyadari sikapnya mungkin akan disalahartikan.
“Semoga peristiwa itu menjadi pembelajaran penting bagi kita, dan tentunya kemarahan saya akan diframing menjadi pemimpin yang emosional dan dibawa kemana-mana,” katanya.
Namun baginya, kepentingan untuk mendidik rakyat jauh lebih penting dibanding sekadar menjaga popularitas dan elektabilitas.(BW)
