Iwan Fals dan Lagu “Celoteh Camar Tolol”: Mengenang Tragedi KMP Tampomas II

12
Iwan Fals dan Lagu “Celoteh Camar Tolol”: Mengenang Tragedi KMP Tampomas II (Sc Ig Iwan Fals)
banner-700x100

TAJAMNEWS – Tragedi tenggelamnya KMP Tampomas II pada 27 Januari 1981 bukan hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga memengaruhi banyak aspek dalam dunia transportasi laut Indonesia. Bencana ini menjadi titik balik penting yang mengubah perhatian publik terhadap isu keselamatan pelayaran. Setidaknya lebih dari 1.200 jiwa melayang, sebagian besar di antaranya adalah penumpang yang tidak sempat menyelamatkan diri akibat kelalaian dalam pengawasan dan kurangnya fasilitas keselamatan yang memadai.

Di tengah duka, lagu “Celoteh Camar Tolol dan Cemar” karya Iwan Fals muncul sebagai bentuk protes dan kritik sosial. Lagu ini bukan sekadar melankolis, tetapi lebih sebagai cermin kekecewaan terhadap ketidakmampuan pemerintah dan pihak terkait dalam mencegah tragedi tersebut. Iwan Fals, dengan gaya khasnya yang penuh perasaan dan jujur, menyuarakan keresahan masyarakat yang merasa diabaikan. Melalui liriknya, ia menyentil kelemahan sistem keselamatan yang masih mengkhawatirkan saat itu.

Pesan yang terkandung dalam lagu ini menggugah kesadaran banyak pihak tentang pentingnya sistem transportasi laut yang aman dan terjamin, bukan hanya untuk melayani penumpang, tetapi juga untuk melindungi nyawa mereka. Tidak sedikit yang merasa bahwa tragedi ini bisa dihindari jika saja sistem pengawasan dan regulasi yang lebih ketat diterapkan. Lagu Iwan Fals menjadi pengingat bagi semua untuk terus memperjuangkan keselamatan dalam setiap perjalanan, terutama yang melibatkan banyak orang di atas kapal.

Baca Juga  Mengenal Uranium: Sumber Energi Nuklir yang Kontroversial

Kini, “Celoteh Camar Tolol dan Cemar” tidak hanya dikenal sebagai sebuah karya musik, tetapi juga sebagai sebuah simbol perjuangan untuk perubahan yang lebih baik. Tragedi KMP Tampomas II dan lagu ini saling terhubung sebagai pengingat yang tak terlupakan tentang pentingnya tanggung jawab bersama dalam menjaga keselamatan, terlebih dalam sektor transportasi yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Tragedi tersebut mengingatkan kita bahwa setiap nyawa yang hilang harus menjadi pemicu untuk memperbaiki sistem, bukan hanya sekadar catatan sejarah yang terlupakan.(Tyo)

banner-700x100