Juliana Marins WNA Asal Brasil Terjatuh di Jurang Gunung Rinjani Ditemukan Meninggal

8
Juliana Marins WNA Asal Brasil Terjatuh di Jurang Gunung Rinjani Ditemukan Meninggal (Dok. SAR Nasional @unitsar_lomboktimur @ajulianamarins)
banner-700x100

Tajamnews – Seorang wisatawan asal Brasil, Juliana Marins, ditemukan meninggal dunia setelah terperosok ke dalam jurang sedalam 600 meter di jalur tebing Pelawangan Sembalun, Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Ia dilaporkan hilang sejak Sabtu (21/6) dan baru berhasil ditemukan pada Selasa (24/6) oleh tim SAR gabungan.

Menurut informasi dari akun resmi Instagram SAR Nasional, tim berhasil mendeteksi posisi korban di sekitar area Cemara Nunggal, mengarah ke Danau Segara Anak. Namun karena medan yang ekstrem dan kondisi mulai gelap, tim SAR memutuskan untuk melakukan flying camp di sekitar lokasi sebelum melakukan evakuasi.

Upaya evakuasi dilakukan pada Rabu (25/6) dengan kondisi korban yang sudah meninggal dunia. Proses ini berlangsung dramatis dan penuh tantangan, karena cuaca berkabut sempat menghalangi upaya pencarian dari udara. Helikopter milik Basarnas HR-3606 dan PT AMMAN sempat dikerahkan, namun terkendala visibilitas yang rendah.

Operasi SAR besar-besaran ini melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, Basarnas Special Group (BSG), TNI, Polri, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), BPBD Lombok Timur, serta tim dari PT AMMAN, EMHC, Lorac, Rinjani Squad, pemadam kebakaran, porter, dan relawan setempat.

Baca Juga  Dedi Mulyadi Klarifikasi Alasan Marah di Subang

Kronologis Kejadian

Dari informasi yang dihimpun, Juliana Marins, terjatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun, tepatnya di area Cemara Nunggal, pada Sabtu pagi (21/6 sekitar pukul 06.30 WITA. Lokasi tersebut dikenal ekstrem—dipenuhi lereng curam, batuan terjal, dan kerap diselimuti kabut tebal.

Sebelum insiden, Juliana sempat meminta istirahat karena kelelahan. Namun, dengan jadwal pendakian yang ketat dan cuaca yang tak menentu, rombongan memilih melanjutkan perjalanan. Diduga karena kelelahan dan medan licin, Juliana terpeleset dan jatuh ke dalam jurang.

Pukul 09.40 WITA, otoritas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menerima laporan insiden tersebut. Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, TNGR, BPBD, dan relawan segera dikerahkan untuk pencarian.

Sore harinya, harapan muncul ketika drone milik turis asal Spanyol merekam keberadaan Juliana. Ia tampak masih hidup, duduk di antara bebatuan berwarna abu-abu sekitar 300 meter dari jalur pendakian. Video itu viral di media Brasil, memperlihatkan Juliana dalam kondisi terluka namun sadar, yang memicu simpati dan harapan dari publik di kampung halamannya.

Baca Juga  Kisah Agam, Tyo Dan Relawan lainnya Menjaga Jasad Juliana di Tebing Vertikal Rinjani

Sayangnya, upaya evakuasi hari itu gagal. Tim SAR yang berusaha menuruni lereng tak menemukan Juliana karena tebalnya kabut dan bahaya medan. Keesokan paginya, Minggu (22/6), drone kembali dikerahkan dan menunjukkan Juliana tidak lagi berada di lokasi awal. Diduga ia tergelincir lebih jauh ke dalam jurang.

Pada Senin (23/6), drone thermal mendeteksi keberadaan tubuh Juliana di kedalaman sekitar 500 meter, namun ia sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tim SAR baru berhasil menjangkau lokasi pada Selasa (24/6) dan memastikan bahwa Juliana Marins telah meninggal dunia.(T)

banner-700x100