

TajamNews – Setiap 14 Agustus, Indonesia memperingati Hari Pramuka, momen bersejarah yang menandai lahirnya Gerakan Pramuka sebagai wadah tunggal kepanduan di tanah air. Penetapan ini tak lepas dari perjalanan panjang dan penyatuan berbagai organisasi kepanduan yang pernah ada sebelum tahun 1961.
Sebelum kemerdekaan, kegiatan kepanduan sudah berkembang di Indonesia, dibawa oleh Belanda pada awal abad ke-20. Organisasi seperti Nederlandsch-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) menjadi pelopor, kemudian diikuti berdirinya kepanduan pribumi seperti Javaansche Padvinder Organisatie (JPO) pada 1916. Pasca Sumpah Pemuda 1928, kepanduan berkembang pesat dengan semangat kebangsaan, meski tetap terpecah menjadi banyak organisasi.
Setelah Indonesia merdeka, kepanduan tetap aktif, namun jumlah organisasi yang beragam membuat gerakannya kurang terpadu. Presiden Soekarno melihat perlunya wadah tunggal untuk mempersatukan semangat dan visi kepanduan di seluruh Indonesia.
Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan para tokoh kepanduan di Istana Negara, menyampaikan gagasan penyatuan, dan menetapkan nama baru: Gerakan Pramuka. Nama ini terinspirasi dari istilah “Praja Muda Karana” yang berarti jiwa muda yang suka berkarya.
Puncaknya, pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka resmi diperkenalkan kepada masyarakat melalui upacara besar di Istana Negara, diikuti defile pasukan Pramuka di depan Presiden. Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka setiap tahun.
Sejak saat itu, Gerakan Pramuka menjadi organisasi kepanduan resmi di Indonesia dengan lambang tunas kelapa sebagai simbol kehidupan, kemandirian, dan keberanian. Di bawah Kwartir Nasional (Kwarnas), Gerakan Pramuka berkomitmen membina generasi muda melalui pendidikan nonformal berbasis Dasa Darma dan Tri Satya.
Enam dekade lebih berlalu, Pramuka telah menjadi bagian penting dari pembinaan karakter bangsa, terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, pendidikan lingkungan, kesiapsiagaan bencana, hingga diplomasi pemuda di tingkat internasional.
Hari ini, Hari Pramuka tak hanya menjadi peringatan sejarah, tetapi juga pengingat bahwa semangat persatuan, disiplin, dan pengabdian harus terus dijaga demi masa depan Indonesia.(T)
