Presiden Prabowo Tegaskan Pemimpin TNI Harus Memimpin dari Depan di Medan Paling Berbahaya

7
Presiden Prabowo Tegaskan Pemimpin TNI Harus Memimpin dari Depan di Medan Paling Berbahaya (Dok. Tim Media Presiden)
banner-700x100

TajamNews – Presiden Prabkwo memimpin Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer yang menjadi momentum penganugerahan pangkat kehormatan kepada para purnawirawan TNI, serta penyematan Bintang Sakti kepada tokoh-tokoh yang berjasa dalam operasi strategis. Upacara berlangsung di Lapangan Suparlan Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Pada Minggu (10/8/25).

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga melantik Wakil Panglima TNI, mengukuhkan sejumlah pimpinan baru Kopassus, Korps Marinir, dan Kopasgat. Selain itu, turut diresmikan enam Komando Daerah Militer, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, satu Komando Operasi Udara, enam Grup Kopassus, 20 Brigade Teritorial Pembangunan, satu Brigade Infanteri Marinir, satu Resimen Kopasgat, 100 Batalyon Teritorial Pembangunan, lima Batalyon Infanteri Marinir, dan lima Batalyon Komando Kopasgat.

Dalam amanatnya, Presiden menyampaikan harapan agar seluruh prajurit TNI senantiasa menanamkan jiwa pejuang yang pantang menyerah dalam mempertahankan kedaulatan negara. Dengan postur pertahanan yang tangguh, Indonesia diyakini akan mampu menjaga kekayaan bangsa dan melindungi seluruh rakyatnya.

Prabowo juga menegaskan tidak ingin para komandan memimpin pasukan dari belakang. Ia menginginkan para komandan berada di depan, siap ditempatkan di tempat yang berbahaya sekalipun.

Baca Juga  Viral Prabowo Bertemu Steven Seagal

“Panglima TNI, Panglima pasukan TNI, komandan-komandan brigade, komandan-komandan batalyon, memimpin dari depan, memimpin di tengah-tegah pasukan. Berada selalu di tempat yang paling berbahaya, berada selalu di tempat yang paling kritis,” ujarnya.

Prabowo menegaskan, komandan atau pemimpin adalah orang yang harus menjadi teladan, karena pemimpin adalah prajurit terbaik.

“Tidak ada komandan pasukan yang memimpin dari belakang. Pemimpin dari depan, pemimpin memberi contoh, pemimpin adalah prajurit yang paling baik,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam memimpin dibutuhkan ketegasan, namun tetap mengedepankan sikap humanis dalam membina prajurit TNI. Hubungan pemimpin dan anak buah, lanjutnya, harus dilandasi rasa tanggung jawab serta kepedulian layaknya keluarga.

“Saya titip saudara-saudara sekalian, jaga pasukanmu sebaik-baiknya, bina anak buahmu sebaik-baiknya, anak buahmu adalah bagaikan anak kandungmu sendiri,” pungkasnya.

Upacara ini menjadi salah satu rangkaian penting dalam penguatan struktur pertahanan Indonesia. Selain mempertegas komitmen Presiden dalam membangun TNI yang profesional, tangguh, dan humanis, momentum ini juga mencerminkan tekad pemerintah untuk memastikan keamanan nasional terjaga di tengah dinamika geopolitik kawasan dan dunia.(T)

Baca Juga  Pendaki Asal Swiss Jatuh di Rinjani, Dievakuasi Pakai Helikopter

 

banner-700x100