TajamNews – Nilai royalti yang hanya berkisar Rp700 ribu membuat penyanyi Ari Lasso naik pitam. Mantan vokalis Dewa 19 itu mempertanyakan perhitungan Wahana Musik Indonesia (WAMI) yang dinilainya janggal, bahkan menuding adanya kesalahan transfer dan manajemen yang buruk.
Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, @ari_lasso, Ari mengaku kebingungan melihat laporan royalti yang diterima. Ia menyebut adanya kekonyolan ketika dana justru ditransfer ke rekening orang lain. Menurutnya, hal ini berpotensi merugikan musisi, bahkan negara, sehingga layak diperiksa lembaga negara seperti BPK, KPK, atau Bareskrim.
“Sy bingung membaca dr sekian puluh juta yg menetes hanya 700 an ribu, sy telp sahabt Saya Mas Meidy Aquarius @Emeidif yg sempat di WAMI, diapun juga bingung, dan menjawab gue udah gak di Wam..
kekonyolan yg PALING HEBAT ADALAH ANDA TRANSFER KE Rekening “Mutholah Rizal’ Trus hitungan In laporan Ari Lasso itu punya saya ato punya Pak Mutholah Rizal. Ato itungan itu punya saya tpi Wami salah transfer ke Mutholah Rizal.
Sebuah Lembaga dgn manajemen yg (maaf) SANGAT BURUK yg sangat berpotensi merugikan, bisa negara, dlm hal ini Dirjen Pajak, dan yg pasti merugikan banyak musisi anggota anda. Banyak permainan’ atau kecerobohan yg Cukup LAYAK rasanya UNTUK DIPERIKSA LEMBAGA NEGARA dlm hal ini Mungkin BPK, KPK, ato BARESKRIM. Bukan utk menghukum tp menjadikan @wami.id sebgai sebuah lembaga yg kredibel.” Tulis Ari Lasso dalam keterangan unggahannya.
Menanggapi protes tersebut, WAMI melalui akun Instagram resminya, @wami.id, pada Rabu (13/8/2025) memastikan perhitungan dan distribusi royalti Ari Lasso telah dilakukan sesuai prosedur dan data resmi. WAMI menegaskan tidak ada kesalahan dalam proses maupun jumlah yang dibayarkan.
Dalam klarifikasinya, WAMI menyampaikan beberapa poin:
Terkait laporan yang diterima oleh Bapak Ari Lasso melalui email, kami ingin meluruskan beberapa hal:
1.WAMI memastikan penghitungan dan distribusi royalti dilakukan dengan benar, tepat tujuan, dan sesuai data yang sah. Tidak ada hak royalti yang salah atau terpengaruh dalam proses maupun jumlah yang diterima oleh Bapak Ari Lasso. Hak royalti beliau telah dibayarkan sesuai dengan jumlah yang sebenarnya.
2.Namun, WAMI mengakui adanya kesalahan teknis dalam pengiriman email laporan, yang telah kami perbaiki dengan mengirimkan data yang benar dalam beberapa menit berikutnya. Kami memohon maaf atas kesalahan ini.
3. Data nominal yang diterima Bapak Ari Lasso bukan merupakan nominal Rp765.594 yang terdapat pada unggahan beliau di tanggal 11 dan 12 Agustus 2025.
4.Laporan royalti tersebut hanya mencakup periode distribusi Juli 2025 dan bukan keseluruhan royalti yang diterima selama setahun penuh.
5. Hal ini telah kami komunikasikan dan klarifikasi kepada Bapak Ari Lasso, termasuk melalui surat resmi.
Kontroversi ini memicu sorotan publik terhadap transparansi dan tata kelola lembaga pengelola hak cipta di Indonesia.(T)
