Tajamnews – Sebuah pesawat milik maskapai nasional Yaman, Yemenia Airways, yang sedang bersiap mengangkut jemaah haji di landasan pacu Bandara Sanaa, ibu kota Yaman, dilaporkan diserang oleh Israel menggunakan rudal pada Rabu (28/5/25). Serangan tersebut menyebabkan pesawat hancur.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun X milik @Khaled_al_Shaief, terlihat penumpang berlarian keluar dari pesawat beberapa saat sebelum rudal menghantam dan menghancurkan badan pesawat. Asap hitam pekat membumbung tinggi dari lokasi kejadian. Khaled menyebutkan bahwa pesawat tersebut merupakan armada operasional terakhir yang dimiliki Yaman.
Pihak Yemenia Airways menjelaskan bahwa pesawat itu dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji tahunan menuju Makkah. Akibat insiden ini, puluhan jemaah yang seharusnya berangkat harus kembali ke rumah mereka.
Jika kamu ingin versi yang lebih dramatis atau versi pendek untuk media sosial, tinggal beri tahu saja.
Sementara itu Moammar Al-Eryani Menteri Penerangan, Kebudayaan dan Pariwisata Yaman angkat bicara terkait hal tersebut, dalam cuitan pada akun X miliknya ia menyebutkan bahwa milisi Houthi yang berafiliasi dengan Iran sepenuhnya bertanggung jawab atas kejadian ini.
“Kami menganggap milisi teroris Houthi yang berafiliasi dengan Iran sepenuhnya bertanggung jawab atas penghancuran pesawat Yemenia Airways di Bandara Sana’a. Hal ini terjadi setelah mereka dengan sengaja mengabaikan peringatan dari Kapten Nasser Mahmoud, Ketua Yemenia Airways, yang berulang kali meminta agar pesawat tersebut dipindahkan ke Bandara Aden atau bandara asing lainnya demi keselamatan mereka.
Meskipun sebelumnya menargetkan tiga pesawat, milisi menolak perintah kepala Yemenia Airways untuk mengevakuasi pesawat terakhir, hingga pesawat tersebut dihancurkan.
Nilai pasar dari empat pesawat yang hancur saat ini diperkirakan mencapai $130 juta, termasuk $40 juta untuk Airbus 330 dan $90 juta untuk tiga lainnya Kerugian besar bagi perusahaan nasional dan bagi rakyat yang kelelahan akibat perang yang dipicu oleh milisi Houthi.
Apa yang terjadi bukanlah kelalaian tetapi kejahatan yang disengaja. Milisi bertekad untuk menghancurkan sumber daya Yaman yang tersisa menjadi abu, dan dengan sengaja mengeksploitasi lembaga negara, bandara, dan pelabuhan untuk memajukan agenda Iran.
Karena geng ini, Yaman telah menjadi teater operasi bagi Garda Revolusi Iran. dan para ahlinya adalah orang-orang yang meluncurkan rudal dari jantung Sana’a, sementara rakyat Yaman membayar harganya dengan darah dan kehancuran.
Kehadiran milisi ini secara terus-menerus di ibu kota merupakan ancaman yang nyata bagi sisa-sisa tanah air, dan setiap warga Yaman mesti menyadari bahwa diamnya kita berarti lebih banyak kehancuran dan lebih banyak penaklukan.” Tulis Moammar Al-Eryani pada akun X miliknya, Rabu (28/5/25). (T)
