Viral! Pendaki Gunung Rajabasa Diantar Kambing Hutan Langka — Ini Faktanya

2
Viral! Pendaki Gunung Rajabasa Diantar Kambing Hutan Langka — Ini Faktanya (Dok. TikTok @knyyyygpp)
banner-700x100

Tajamnews – Pemandangan langka terekam kamera dan viral di media sosial. Dua orang pendaki wanita tampak sedang menaiki Gunung Rajabasa di Lampung Selatan, namun ada yang tidak biasa: seekor kambing tiba-tiba muncul dan menuntun mereka menuju puncak.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @knyyyygpp. Hingga kini, video itu sudah ditonton lebih dari 142 ribu kali dan menuai berbagai komentar dari warganet. Banyak yang merasa takjub, tak sedikit pula yang mengaitkannya dengan hal mistis.

Dalam unggahannya, si pemilik akun menulis, “Beruntung banget ketemu kambing liar di puncak Gunung Rajabasa”

Namun setelah ditelusuri lebih jauh, kambing itu bukanlah hewan biasa. Ia merupakan Kambing Hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis), spesies langka yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera.

Hewan ini dikenal memiliki tubuh kekar dan kuat, bulu lebat berwarna hitam keabu-abuan, moncong mirip kerbau, serta tanduk ramping yang melengkung ke belakang. Mereka hidup di daerah berhutan tropis dengan medan yang curam dan terjal, seperti lereng gunung dan tebing-tebing batu.

Baca Juga  Viral! Oknum Ormas GPK Cekcok dengan Anggota TNI, Tendang Pintu Mobil Yonif 421

Yang mengejutkan, Kambing Hutan Sumatera termasuk dalam kategori “Rentan” (Vulnerable) menurut daftar merah IUCN — yang artinya spesies ini berisiko punah jika tidak dijaga. Di Indonesia sendiri, hewan ini dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Kemunculan kambing ini di jalur pendakian menimbulkan beragam spekulasi. Sebagian menganggapnya sebagai keberuntungan, sebagian lain menyebutnya sebagai tanda bahwa lingkungan di Gunung Rajabasa masih cukup alami dan mendukung kehidupan satwa liar.

Namun hal ini juga menjadi peringatan penting. Satwa langka seperti Kambing Hutan Sumatera perlu dijaga habitatnya dan tidak boleh diganggu. Jika didekati secara agresif atau diberi makanan manusia, hewan ini bisa kehilangan naluri liarnya, bahkan lebih rentan terhadap ancaman perburuan dan perusakan habitat.

Kisah dua pendaki yang secara tak sengaja “diantar” menuju puncak oleh satwa langka ini bukan hanya viral, tapi juga menyimpan pesan ekologis:

Bahwa manusia dan alam bisa hidup berdampingan, asalkan ada rasa hormat dan kesadaran untuk menjaga keseimbangan.(T)

banner-700x100